Thursday, January 26, 2012

Badai Matahari

foto
Earthobservatory.nasa.gov
Rabu, 25 Januari 2012 | 13:44 WIB

Badai Matahari 2012 Sudah Lewat Masa Kritisnya

TEMPO.CO, Jakarta - Badai matahari yang menghantam Bumi sejak 23 Januari 2012, kini sudah melewati masa kritisnya. Menurut peneliti matahari dari Institut Teknologi Bandung, Dhani Herdiwijaya, masa gangguan badai matahari sudah lewat.

"Waktunya hanya beberapa jam. Yang paling kena pengaruh itu di kawasan utara Bumi seperti kutub," ujar dia ketika dihubungi, Rabu, 25 Januari 2012.

Badai yang memancarkan gelombang kejut sejauh 150 juta kilometer ini terjadi pada 23 Januari 2012, tepat saat Imlek dirayakan. Saat badai, gelombang kejut dari matahari ini menyebar melalui Merkurius, Venus, Bumi, lalu menyebar ke planet-planet selanjutnya. "Jadi relatif singkat saja di Bumi, numpang lewat," kata Dhani.

Nah, selama dia memancar, biasanya terjadi pula Ejeksi Massa Korona, yaitu lontaran massa dari korona matahari, terutama proton, dengan kecepatan tinggi. Ejeksi Massa Korona inilah yang bisa menyambar satelit komunikasi atau sampah-sampah antariksa yang berada di luar orbit Bumi.

Menurut Dhani, seharusnya tidak ada dampak yang terasa bagi Indonesia. Soalnya, selain tidak terlewati jalur ledakan, satelit komunikasi selama ini juga tidak terganggu. Tapi, untuk memastikan dampak tersebut, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sudah memiliki alat detektor.

Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, yang dihubungi terpisah, mengakui bahwa dampak tersebut sudah lewat. "Ya, dampak badai 23 Januari sudah lewat, efeknya sedang dikaji," kata dia.

Thomas menuturkan, dampak badai matahari hanya terjadi selama beberapa jam. "Saat partikel lewat Bumi, setelah itu normal kembali," kata dia. Sebelumnya, melalui blog yang beralamat tdjamaluddin.wordpress.com, Thomas menulis sejumlah dampak badai yang bisa mengganggu Bumi.

Badai matahari, tulis dia, berpotensi mengganggu operasional satelit, seperti satelit komunikasi. Kalau itu terjadi dan tidak dapat diatasi oleh operator satelitnya, kemungkinan terjadi gangguan pada penggunaan telepon seluler, siaran TV, komunikasi data perbankan, dan pengguna lainnya. Tetapi biasanya para operator satelit sudah mengantisipasinya.

Dampak lainnya adalah gangguan pada ionosfer yang akan mengganggu komunikasi radio HF/gelombang pendek yang biasa digunakan oleh komunikasi jarak jauh, termasuk oleh siaran radio luar negeri seperti BBC, VOA, atau ABC. Navigasi berbasis satelit seperti GPS juga kemungkinan terganggu akurasinya.

DIANING SARI


Berita TerkaitBagaimana Terjadinya Badai Matahari 2012?
Dampak Badai Matahari 2012 Sudah Sampai ke Indonesia
Hindari Badai Matahari, Pesawat Jauhi Kutub Utara 
Hari ini Badai Matahari Terbesar Sejak 2005
Awas, Listrik Sejagat Mati pada 2013
Pada 2013, Badai Matahari Capai Puncaknya
Badai Matahari 2013, Bumi Menuju Kekacauan
Kiamat Tak Datang pada 21 Desember 2012
Gerhana Matahari Ini Bergerak ke Masa Lampau


No comments:

Post a Comment