Monday, September 14, 2015

Sosialisasi e-PUPNS Kec.Trangkil

Sutopo,S.Pd Ka Disik Kec.Trangkil
Trangkil ( 15/9 ). Badan Kepegawaian Nasional (BKN) meluncurkan aplikasi pendataan ulang Pegawai Negeri Sipil (PNS) secara online yang disingkat e-PUPNS. Kegiatan ini akan dilaksanakan secara nasional pada bulan September – Desember 2015 bertujuan untuk memperoleh data yang akurat, terpercaya dan terintegrasi, sebagai dasar kebutuhan untuk mengembangkan sistem informasi kepegawaian ASN dan juga untuk membangun kepedulian dan kepemilikan PNS terhadap data pegawainya.
Untuk mendukung agenda kegiatan nasional ini, maka pemerintah Kecamatan Trangkil melalui Dinas Pendiidkan Kec.Trangkil telah menyiapkan sumber daya berupa sarana, prasarana dan user untuk dilatih oleh tenaga ahli dalam melakukan pengentrian data seluruh PNS Pemerintah Kec.Trangkil di Trangkil. Sosialisasi dan pelatihan bagi admin e-PUPNS Kec.Trangkil dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kec.Trangkil, Sutopo,S.Pd pada Selasa ( 15/9 ) di Aula Gedung PGRI Kec.Trangkil. Kegiatan yang dijadwalkan selama satu hari terse
but, diikuti sebanyak 84 peserta terdiri dari 28 Kepala Sekolah, 28 PNS, dan 28 Operator Sekolah.
Sri Zumrotun, selaku ketua Panitia melaporkan untuk proses pemutakhiran data ini, setiap PNS
Sri Zumrotun Ketua Panitia
memulai dengan melakukan pemeriksaan data yang tersedia dalam database kepegawaian BKN dan selanjutnya PNS melakukan perbaikan data yang tidak sesuai serta menambah, melengkapi data yang belum lengkap atau tersedia di database BKN. Dia mengatakan sanksi bagi yang tidak mengikuti e-PUPNS tahun 2015 adalah tidak tercatat dalam database ASN Nasional di BKN, tidak akan mendapatkan layanan kepegawaian, dan PNS yang bersangkutan dinyatakan berhenti atau pensiun.
Peserta Sosialisasi
Kepala Disdik Kec.Trangkil dalam sambutannya memberikan apresiasi atas kegiatan sosialisasi e-PUPNS ini. “Saya memberikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini sebagai langkah strategis untuk menata ulang sistem informasi kepegawaian di daerah kita sesuai dengan undang-undang yang berlaku”, ujarnya. Kepala Disdik Kec.Trangkil juga merasa senang karena sosialisasi dan pelatihan admin e-PUPNS merupakan yang pertama kalinya di Kec.Trangkil. Beliau berharap e-PUPNS ini bisa dilaksanakan sebaik mungkin agar semua PNS bisa terdata secara baik dan akurat agar dapat memudahkan proses admnistrasi kepegawaian di Instansi masing-masing.

Sunday, September 13, 2015

Pentingnya Upacara Bendera di Sekolah.

Petugas Pengibar Bendera SDN Mojoagung 02

Namun, sangat disayangkan bahwa upacara bendera saat ini sepertinya menjadi kegiatan yang bersifat rutinitas belaka. Makna dan pesan yang akan melalui kegiatan upacara ini semakin pudar. Kedisiplinan dan rasa nasionalisme yang ingin ditanamkan melalui upacara nampaknya semakin sulit ditegakkan. Sebagai contoh, masih ada saja siswa (termasuk guru) yang datang terlambat pada saat upacara bendera. Belum lagi kelengkapan upacara seperti topi dan dasi yang sering tidak dipakai dengan alasan tertinggal di rumah. Nampaknya disiplin memang harus ditegakkan dengan serius dan penuh konsistensi. Siapa saja yang melanggar harus dikenakan sanksi. Bukan hanya siswa, tetapi gurupun harus diberikan sanksi bila guru melanggar disiplin.
Kunarti,S.Pd Selaku Pembina Upacara
Sanksi adalah hukuman yang diberikan kepada anak, agar di lain waktu tak melanggar lagi. Sanksi itupun haruslah mendidik dan tidak berupa kekerasan fisik. Sebab bukan jamannya lagi hukuman harus dengan cara fisik. Kelihatannya memang sulit menegakkan disiplin ini, seperti menegakkan benang basah. Perlu kerjasama dan usaha keras dari para guru. Guru pun harus kreatif dalam memberikan sanksi kepada siswa sehingga menyadarkan pada mereka agar tak melakukan itu lagi. Kalau segala sesuatu dilakukan dengan kesadaran dan tanpa paksaan tentu akan berdampak positif pada diri siswa yang bersangkutan.
Tak ada cara efektif mendisiplinkan siswa selain memberikan keteladanan. Memberikan contoh bagaimana melaksanakan disiplin itu sendiri. Bila para guru paham bahwa dirinya adalah public figure untuk para siswanya, tentu para guru akan berusaha tepat waktu dan tidak terlambat datang ke sekolah. Apalagi bila ada upacara bendera. Tentu akan malu bila guru sampai datang terlambat. Ingatlah pepatah, guru kencing berdiri, murid kencing berlari.
Dalam upacara bendera sederet acara di gelar yang semuanya bermuara pada kedisiplinan dan jiwa nasionalisme. Mulai dari anak-anak dibariskan dengan sangat rapi, sampai pembubaran barisan setelah selesai upacara bendera. Para guru yang bertugas menanganinya memerlukan keterampilan khusus. Bila tidak tegas dan mampu bersuara keras, maka sulit bagi guru itu membariskan barisan siswa dengan cepat dan rapih. Seperti pasukan militer yang siap bertempur dan menunggu komandannya bicara memberikan pengarahan untuk melakukan penyerangan.
Upacara bendera juga mengajak kita untuk berjiwa nasionalis. Berdiri dan menghormat kepada bendera sang saka merah putih dengan diiringi lagu Indonesia Raya. Bila anda mampu berdisiplin, maka pada saat pengibaran bendera itu, hati anda akan bergetar sekaligus bangga karena sang merah putih berkibar dengan gagahnya. Di sanalah terlihat bahwa kita adalah bangsa yang telah merdeka dan berdaulat. Merdeka karena jasa para pahlawan kita yang gagah berani mengusir penjajah dari bumi Indonesia. Alangkah miris hati kita ketika beberapa waktu lalu ramai diberitakan ada sekolah yang menolak melaksanakan upacara bendera dengan alasan tidak dapat menerima adanya penghormatan terhadap bendera merah putih.
Upacara bendera juga mengajarkan pada kita untuk mengenang jasa para pahlawan, mendoakannya, dan menyanyikan lagu-lagu nasional yang membuat peserta didik tahu sejarah bangsa Indonesia, mengingatkan betapa patriotiknya para pahlawan dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan negara ini dan sekaligus menanamkan jiwa patriotisme tersebut di kalangan anak muda.
Upacara bendera harus terus dilakukan disekolah-sekolah kita. Kehadirannya harus terus semakin disempurnakan agar anak bangsa ini menghargai pentingnya disiplin, menghargai jasa para pahlawannya, dan yang paling penting mengajak siswa untuk senantiasa bangga akan bangsanya. Bangsa Indonesia.
Alangkah indahnya bila pelajaran tentang upacara bendera ini melekat dalam keseharian kita. Memiliki jiwa kebangsaan, tepat waktu, disiplin, rapih dalam berpakaian, menjaga kebersihan, dan menjaga kekompakan.
Alangah indahnya, bila masing-masing kita yang pernah bersekolah berdiri dengan khidmat dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Bangunlah jiwanya,dan bangunlah badannya untuk Indonesia Raya. Itulah sederet baris lagu Indonesia Raya yang sering kita temui pada saat upacara bendera. Ya, alangkah indahnya. Namun kenyataannya, Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan dinyanyikan tak ubahnya seperti lagu-lagu kebanyakan. Lagu yang dapat membakar jiwa patriotik dan cinta bangsa ini dinyanyikan layaknya lagu-lagu mellow. Ini yang harus kita perbaiki.
Upacara bendera selain mengajarkan siswa untuk dapat baris berbaris dengan sempurna, mereka pun dididik untuk mengingat kembali pembukaan UUD 1945, membacakan pancasila, dan mendengarkan amanat dari pembina upacara dalam posisi siap mendengar.
Keterampilan mendengar sudah harus diajarkan oleh guru kepada anak didiknya. Sebab bila mereka dewasa nanti dan menjadi pemimpin, mereka telah terbiasa mendengar dan bukan untuk di dengar. Mereka harus mendengarkan dengan baik informasi-informasi yang disampaikan dalam upacara bendera.
Sekolah harus mempersiapkan pemimpin masa depan yang bertakwa, berintegritas tinggi, mempunyai daya juang yang kuat, mempunyai kepribadian yang utuh, berbudi pekerti luhur, mandiri serta mempunyai kemampuan intektual yang tinggi. Semua visi itu akan terwujud bila pelaksanaan upacara di sekolah telah terbina dengan baik. Di sinilah kultur sekolah berperan.
Akhirnya, upacara bendera telah mengajarkan kepada kita untuk selalu disiplin, tepat waktu, rapih dalam berpakaian, rapih dalam barisan, memiliki kemampuan mendengarkan, mengenang jasa para pahlawan, membaca pancasila untuk diamalkan dalam keseharian dan bernyanyi lagu-lagu nasional yang membangkitkan jiwa patriotisme, seperti satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa kita. Kitapun menyadari bahwa kita adalah bangsa yang besar yang tidak mudah terpecah belah oleh hasutan para penjajah gaya baru di era globalisasi ini.
Semoga kita semua mampu menerapkan pelajaran upacara bendera ini dalam kehidupannya sehari-hari. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu mengatur dirinya sendiri, mandiri, dan mempunyai disiplin yang tinggi. Kita harus belajar dari para negara besar itu.